Senin, 18 Juni 2012

Ekologi

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur sepanjang sejarah. Namun sejarah perkembangannya kurang begitu jelas. Catatan Hipocratus, Aristoteles, dan filoisof lainnya merupakan naskah-naskah kuno yang berisi rujukan tentang masalah-masalah Ekologi. Walaupun pada waktu itu belum diberikan nama Ekologi.

Dimulai pada abad ke-16 dan ke-17 yang timbul dari natural historis dan kemudian berkembang menjadi satu ilmu yang sistematik, analitik, dan obyektif mengenai hubungan organisme dan lingkungan yaitu EKOLOGI. Nama tersebut baru dikemukakan oleh seorang ahli Biologi Jerman yang bernama Earns Haeckel ( 1834 – 1919 ) pada tahun 1860.

Sekitar tahun 1900, ekologi diakui sebagai ilmu dan berkembang terus dengan cepat. Apalagi disaat dunia sangat peka dengan masalah lingkungan dalam mengadakan dan memelihara mutu peradaban manusia. Ekologi merupakan cabang ilmu yang mendasarinya dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Pada dewasa ini semua orang semakin wajib mengetahui ekologi, sehingga ilmu ini menjadi “ Bintang ” diantara cabang ilmu, dimana selama ini hanya menjadi penunjang prinsip-prinsip ekologi dapat menerangkan dan memberikan ilham dalam mencari jalan untuk mencapai kehidupan yang lebih layak. Tidak satu cabang ilmu pun yang dapat mengabaikan Ekologi. Apalagi sejak timbulnya gerakan kesadaran lingkungan diseluruh dunia mulai tahun 1968, dituntutnya kesadaran lingkungan bagi setiap orang antara lain tentang penghematan sumber daya, penghematan energi, masalah pencemaran udara, air, tanah dan sebagainya. Jelesnya, adanya masalah globalisasi lingkungan akan mengakibatkan perhatian semakin mendalam kepada ekologi.

B.    RUMUSAN MASLAH
  1. Pengertian Ekologi
  2. peranan manusia dalam ekosistem
  3. sumber daya alam dan pelestariannya
  4. sumber daya manusia dan masalah kependudukan
C.    TUJUAN
Supaya lebih mengetahui tentang kehidupan manusia dan lingkungannya, serta bisa memanfaatkan apa-apa yang ada dialam ini.
BAB II
EKOLOGI

A.    PENGERTIAN EKOLOGI

            Ekologi merupakan salah satu cabang biologi, yaitu ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mengatakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang dan manusia dengan lingkungannya dimana mereka hidup, bagaimana kehidupannya dan mengapa mereka ada disitu.

            Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu’’OIKOS’’ ( rumah atau tempat hidup ) dan ‘’logos’’ yang berarti ilmu.Secara harfiah ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya.Ekologi hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan.Pada dasarnya ekologi adalah ilmu dasar yang tidak mempraktekkan sesuatu.Ekologi adalah ilmu tempat mempertanyakan dan menyelidiki.Ekologi berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan kehidupan (peradapan) manusia.

            Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup  maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya, definisi ini pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel (zoologiwan Jerman, 1834 -1914).Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang banyak memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti : kimia,fisika, geologi dan klimatologi untuk pembahasannya.Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitas.

            Ilmu ekologi pada dasarnya menjelaskan hubungan antara organisme-tumbuhan maupun hewan dengan lingkungannya. Sifat setiap benda hidup dimengerti dari segi hubungannya. Bukan hanya dengan alam secara fisik-termasuk tanah, air dan iklim – tetapi juga dengan benda hidup lain dalam suatu pola ketergantungan yang dinamakan ekosistem. Contoh ekosistem dari Sumatera adalah hutan tropis dataran rendah, hutan mangrov, sungai, lahan basah gambut, dll.

            Ekologi berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya. Pengamatan ini bertujuanuntuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam hubungan timbal balik tersebut. Dalam studi ekologi digunakan metoda pemdekatan secara menyeluruh pada komponen-komponen yang berkaitan dalam suatu sistem. Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem.

Pembagian ekologi
Ekologi dapat dibagi menjadi :
1.      Autekologi : membahas pengkajian individu organisme atau individu spesies yang penekanannya pada sejarah-sejarah hidup dn kelakuan dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
2.      Sinekologi : membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme yang berasosiasi bersama sebagai satuan.

B.    PERANAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM
            Manusia selalu berusaha mengubah lingkungan untuk memperoleh keperluannya. Kadang – kadang dalam kegiatan demikian manusia seolah – seolah mengganggu, dan bahkan dapat merusak komponen – komponen biotik. Manusia adalah heterotrop dan phagotrop yang tumbuh dengan subur dekat penghujung rantai – rantai makanan yang kompleks. Ketergantungannya dari lingkunan alam tetap akan terjadi, tidak peduli bagaimanapun rumitnya teknologi yang dimilikinya.

            Kota – kota besar merupakan parasit semata dalam biosfer. Makin besar kota itu makin banyak mereka meminta dari daerah pinggiran disekitarnya dan makin besar bahaya serta kemungkinan dari perusakan lingkungannya. Sedemikian jauh manusia dengan ilmu pengetahuan dan teknologinya telah sibuk menaklukan alam sehingga kurang meperhatikan kesejahteraan makhluk hidup lain sebagai penghuni dalam ekosistem ini.

            Satu hal yang tak dapat dilepaskan dari ekosistem adalah jumlah populasi manusia yang kian meningkat dari waktu ke waktu akan dapat berakibat menurunkan nilai ekosistem kita. Pemanfaatan berbagai sumber daya alam secara tak terkendali dapat membawa ekosistem secara

            Keseluruhan menjadi tidak seimbang. Oleh sebab itu pengendalian jumlah populasi manusia perlu diatur sedemikian rupa agar tak melampaui kemampuan alam untuk mendukungnya. Di sini keanekaragaman hayati perlu menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam memperbaiki kehidupan di muka bumi.

            Hukum alam menyebutkan bahwa siapa yang kuat, dialah yang akan menang. Dari segi jumlah individu dan spesies, maka spesies yang memiliki lebih banyak keturunan lebih kuat dari pada spesies yang sedikit keturunannya. Spesies yang memiliki keturunan ’jarang’ akan memiliki peluang yang kecil untuk dapat mengalahkan saingannya. Persaingan antar spesies akan muncul manakala kedua populasi atau makhluk itu memperebutkan kebutuhan yang sama. Yang dimaksudkan di sini antara lain berupa kebutuhan makanan, tempat hidup, perlindungan akan keselamatan diri dan kelompoknya atau pengaruh iklim/cuaca, pengaruh radiasi matahari dan sebagainya.

Komponen ekosistem yang berupa energi ini amat penting dalam memelihara kelangsungan hidup komponen yang ada dalam ekosistem tersebut. Dalam kajian ekosistem, komponen      ekosistem alam berlaku hukum alam juga. Hukum-hukum yang berkaitan dengan energi bagi makhluk hidup di antaranya adalah hukum termodinamika pertama, hukum termodinamika kedua.

            Hukum termodinamika pertama menyatakan bahwa energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, energi bersifat lestari, tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Cahaya matahari, misalnya dapat diubah ke dalam bentuk energi lain yang bergantung pada proses-proses yang terjadi. Misalnya energi matahari diubah menjadi energi panas, energi matahari diubah menjadi energi kimia yang menghasilkan energi potensial dalam makanan dan energi matahari diubah menjadi energi listrik bagi penerangan yang dapat digunakan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

         Hukum termodinamika kedua menyatakan bahwa setiap sistem akan selalu cenderung berubah dari keadaan yang teratur menjadi keadaan yang tak teratur. Hal ini berarti setiap energi yang memasuki jasad hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang   tersimpan atau energi yang dapat dilepaskan. Dalam keadaan demikian ini maka kehidupan makhluk dapat dianggap sebagai pengubah energi. Oleh karena makhluk hidup tersebut beraneka ragam, maka akan dijumpai beragam strategi untuk mentransformasikan energi sebagai perwujudan dari hukum termodinamika I.

            Dalam sejarah kehidupan, manusia sebagai makhluk yang pertama kali bersedia menerima amanah dari Tuhan untuk mengelola alam semesta ini. Manusia selalu berusaha untuk dapat menguasai alam semesta. Di sini manusia adalah makhluk yang paling berhak mengatur, menata, dan memanfaatkan lingkungan sesuai dengan kebutuhannya, sedang makhluk lainnya seringkali tidak diberi kesempatan mengatur alam semesta ini.

            Berkat kemampuan dalam hal berpikir, bernalar manusia dapat mengatur, memanfatkan sumber daya alam hayati maupun non hayati untuk kebutuhan hidup dan kehidupannya. Cara memanfaatkan sumber daya alam ini dilakukan lewat berbagai cara yang kesemuanya itu ditujukan untuk kemakmuran hidup, kesejahteraan dan kelangsungan hidup manusia beserta anak turunnya. Manusia dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam lewat kemampuan intelektualnya, di samping ada kemanfaatannya bagi makhluk hidup tetapi juga ada sisi negatif yang muncul. Efek yang selalu mengiringinya adalah rusaknya sumber daya alam dan bahkan seringkali juga memusnahkan sumber daya alam flora maupun fauna serta manusia itu sendiri.

            Dalam penciptaan makhluk, Tuhan Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia dilengkapi dengan akal dan hati untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya, sedangkan makhluk lainnya tidak dilengkapi akal pikiran. Manusia mampu memikirkan masa depan anak keturunannya, oleh sebab itu manusia dapat membuat perencanaan yang lebih baik untuk mempertahankan kehadirannya di muka bumi ini.

C.    SUMBER DAYA ALAM DAN PELESTARIANNYA

            Sumber daya alam dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidupnya. Dengan demikian sumber daya alam memiliki peran ganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi (resource based economy) dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan (life support system). Hingga saat ini, sumber daya alam sangat berperan sebagai tulang punggung perekonomian nasional, dan masih akan diandalkan dalam jangka menengah. Namun di lain pihak, kebijakan ekonomi yang lebih berpihak pada pertumbuhan jangka pendek telah memicu pola produksi dan konsumsi yang agresif, eksploitatif, dan ekspansif sehingga daya dukung dan fungsi lingkungan hidupnya semakin menurun, bahkan mengarah pada kondisi yang mengkhawatirkan.

        Atas dasar fungsi ganda tersebut, sumber daya alam senantiasa harus dikelola secara    seimbang untuk menjamin keberlanjutan pembangunan. Penerapan prinsip -  prinsip pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) di seluruh sektor dan wilayah menjadi prasyarat utama untuk diinternalisasikan ke dalam kebijakan dan peraturan perundangan, terutama dalam mendorong investasi pembangunan jangka menengah (2004-2009). Prinsip-prinsip tersebut saling sinergis dan melengkapi dengan pengembangan tata pemerintahan yang baik (good governance) yang mendasarkan pada asas partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas yang mendorong upaya perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.


PERMASALAHAN
            Berbagai permasalahan muncul dan memicu terjadinya kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup sehingga dikhawatirkan akan berdampak besar bagi kehidupan makhluk di bumi, terutama manusia yang populasinya semakin besar.

            Beberapa permasalahan pokok dapat digambarkan berikut ini:
Terus menurunnya kondisi hutan. Hutan merupakan salah satu sumber daya yang penting, tidak hanya dalam menunjang perekonomian nasional tetapi juga dalam menjaga daya dukung lingkungan terhadap keseimbangan ekosistem dunia. Provinsi NAD merupakan salah satu daerah dengan luas hutan yang besar dibanding dengan provinsi lainnya di Indonesia. Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) sebagian besar terletak di Provinsi NAD yaitu seluas 625.000 Ha dari keseluruhan luas TNGL.

            Kerusakan DAS (Daerah Aliran Sungai). Praktik penebangan liar dan konversi lahan dampak yang luas, yaitu kerusakan ekosistem dalam tatanan DAS. Kerusakan DAS tersebut juga dipacu oleh pengelolaan DAS yang kurang terkoordinasi antara hulu dan hilir serta yang masih lemah. Hal ini akan mengancam keseimbangan ekosistem secara luas, khususnya cadangan dan pasokan air yang sangat dibutuhkan untuk irigasi, pertanian, industri, dan konsumsi rumah tangga.

            Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak. Kerusakan habitat ekosistem di pesisir dan laut semakin meningkat, khususnya di wilayah padat kegiatan seperti pantai utara dan timur Provinsi NAD. Rusaknya habitat ekosistem pesisir seperti deforestasi hutan mangrove telah mengakibatkan erosi pantai dan berkurangnya keanekaragaman hayati (biodiversity). Erosi ini juga diperburuk oleh perencanaan tata ruang dan pengembangan wilayah yang tepat. Beberapa kegiatan yang diduga sebagai penyebab terjadinya erosi pantai, antara lain pengambilan pasir laut untuk reklamasi pantai, pembangunan hotel, dan kegiatan- kegiatan lain yang bertujuan untuk memanfaatkan pantai dan perairannya. Sementara itu, laju sedimentasi yang merusak perairan pesisir juga terus meningkat.

            Beberapa muara sungai mengalami pendangkalan yang cepat, akibat tingginya laju sedimentasi yang disebabkan oleh kegiatan di lahan atas yang tidak dilakukan dengan benar, bahkan mengabaikan asas konservasi tanah. Di samping itu, tingkat pencemaran di beberapa kawasan pesisir dan laut juga berada pada kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber utama pencemaran pesisir dan laut terutama berasal dari darat, yaitu kegiatan industri, rumah tangga, dan pertanian. Sumber pencemaran juga berasal dari berbagai kegiatan di laut, dari kegiatan perhubungan laut dan kapal pengangkut minyak serta kegiatan pertambangan. praktik-praktik penangkapan ikan yang merusak dan ilegal (illegal fishing) serta penambangan terumbu karang masih terjadi dimana-mana yang memperparah kondisi habitat ekosistem pesisir dan laut.

D.    SUMBER DAYA MANUSIA

            Sumber daya manusia, yang kemudian disingkat SDM, merupakan potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
            Dalam definisi yang lain, sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
            Bicara mengenai sumber daya manusia, maka terkait juga dengan perencanaan SDM, yaitu proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan SDM sehingga organisasi dapat mencapai tujuannya.
Ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia, yaitu:
·         Kepentingan Individu.
·         Kepentingan Organisasi.
·         Kepentingan Nasional.
Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sumber daya manusia, yaitu:
·         Tujuan
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah  menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
·         Perencanaan Organisasi
Perencanaan Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karir.
Singkatnya, perencanaan sumber daya manusia memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.
Adapun syarat-syarat perencanaan sumber daya manusia antara lain:
·         Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
·         Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
·         Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM.
·         Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
·         Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
·         Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.
Berikut prosedur perencanaan sumber daya manusia :
·         Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
·         Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM.
·         Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya.
·         Menetapkan beberapa alternative.
·         Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.
·         Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.
Jika perencanaan sumber daya manusia dilakukan dengan baik, maka akan diperoleh keuntungan :
·         Manajemen puncak memiliki pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM atau terhadap keputusan-keputusan bisnisnya.
·         Biaya SDM menjadi lebih kecil, karena manajemen dapat mengantisipasi ketidakseimbangan sebelum terjadi hal-hal yang dibayangkan sebelumnya yang lebih besar biayanya.
·         Tersedianya lebih banyak waktu untuk menempatkan yang berbakat karena kebutuhan dapat diantisipasi dan diketahui sebelum jumlah tenaga kerja yang sebenarnya dibutuhkan.
·         Adanya kesempatan yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan golongan minoritas didalam rencana masa yang akan datang.
·         Pengembangan para manajer dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

E. MASALAH KEPENDUDUKAN

1. Pengertian Penduduk

            Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua, yaitu:

         Orang yang tinggal di daerah tersebut
         Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.

Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Penduduk, dalam pengertian luas diartikan sebagai kelompok organisme sejenis yang berkembang biak dalam suatu daerah tertentu. Penduduk dalam arti luas itu sering diistilahkan popuasi dan di sini dapat meliputi populasi hewan, tumbuhan dan juga manusia. Dalam kesempatan ini penduduk digunakan dalam pengertian orang-orang yang mendiami wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.
2. Masalah Kependudukan
a. Masalah Kependudukan Dunia
    Pertumbuhan penduduk dunia sangat cepat. Jumlah penduduk dunia dari 2 milyar jiwa (1930) menjadi 3 milyar jiwa (1960), 4 milyar jiwa (1975), 6 milyar jiwa (2000) dan menjadi 6,8 milyar jiwa pada saat ini. Dengan memperhatikan perkembangan penduduk ini, banyak para ahli berpendapat bahwa batas maksimal jumlah penduduk yang dapat ditampung bumi adalah 35 milyar, dan ini diduga dapat tercapai di abad kedua puluh satu.

            Hal ini sangat memprihatinkan karena pertumbuhan penduduk akan berakibat pada banyak aspek kehidupan. Diantaranya: pendidikan, ketenagakerjaan, dan lingkungan hidup. Semakin banyak penghuni planet bumi, semakin banyak pula bahan makanan, air, energi, dan tempat tinggal yang dibutuhkan oleh manusia. Hal ini dapat menyebabkan jumlah sumber daya alam yang dieksploitasi meningkat tajam. Akibatnya, erosi tanah, polusi air, udara, dan tanah akan meningkat. Dengan demikian jelas bahwa yang terjadi adalah kapasitas produksi bahan makan merosot, masalah-masalah kesehatan semakin kompleks akibat dari polusi dan sanitasi yang buruk, berkurangnya habitat sehingga menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan menurunnya kualitas hidup manusia.

                Lahan pemukiman di pedesaan semakin sempit. Lapangan pekerjaan berkurang, pelayanan pendidikan dan pelayanan umum kurang memadai, lahan pertanian pun sudah tidak subur lagi. Semua ini mendorong banyak orang untuk pindah ke kota. Bertambahnya penduduk di perkotaan sebagai akibat urbanisasi mengkibatkan memburuknya lingkungan hidup di daerah perkotaan sebagai akibat kepadatan penduduk. Kota, biasanya mempunyai pusat lembaga-lembaga pendidikan, menyediakan lapangan kerja baru, merangsang inovasi, merupakan pusat kebudayaan, dan menyediakan peluang ekonomi lebih besar. Akan tetapi penduduk kota sebenarnya merupakan pemakai sumber daya alam yang paling rakus. Walaupun perencanaannya sudah baik, namun perluasan kota sering mengorbankan lahan-lahan subur. Kota memerlukan air, energi, bahan pangan, dan bahan mentah dalam jumlah sangat besar. Kota juga menimbulkan polusi yang mengotori udara, air, dan tanah sampai jauh melewati batas.

            Dikarenakan penduduk kota semakin padat, lapangan pekerjaan dan lembaga pendidikan menjadi penuh. Tidak semua penduduk dapat tertampung. Hal ini menyebabkan banyaknya pengangguran, yang akan mengakibatkan turunnya moral. Saat ini sudah terlihat banyaknya aksi kejahatan yang terjadi.

b. Masalah Kependudukan di Indonesia
            Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang besar (mencapai 218.868.791 berdasarkan sensus penduduk tahun 2005), maka tidak heran jika Indonesia dianggap sebagai pasar yang menjanjikan bagi kalangan dunia usaha. Sebenarnya, jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Akan tetapi, hal tersebut dapat terjadi jika sumber daya manusia yang ada merupakan sumber daya manusia yang berkualitas. Namun jika sumber daya manusia yang berkualitas tersebut jumlahnya terbatas, maka banyaknya jumlah penduduk merupakan kendala dalam melaksanakan pembangunan. Hal ini dikarenakan tingginya tingkat ketergantungan dari manusia yang tidak produktif terhadap manusia yang produktif.

            Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia memiliki masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi. Masalah-masalah kependudukan di Indonesia yaitu:

Jumlah penduduk besar
            Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subyek dan obyek pembangunan. Jumlah penduduk yang besar bermanfaat dalam: Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam, Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain. Selain manfaat yang diperoleh, ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar yaitu nomor 4 di dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu: Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh.

            Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini. Peran serta swasta yang telah dilakukan antara lain pembangunan pabrik/industri, sekolah swasta, rumah sakit swasta dan lain-lain.

Pertumbuhan penduduk cepat.
            Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun. Penurunan pertumbuhan penduduk ini tentunya cukup menggembirakan, hal ini didukung oleh pelaksanaan program keluarga berencana di seluruh tanah air.

Persebaran penduduk tidak merata.
            Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antar pulau, propinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang ±60% penduduk Indonesia. Akibat dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan Negara

Kualitas penduduk rendah.
            Masalah kependudukan Indonesia dalam hal kualitas adalah masalah kependudukan dalam hal mutu kehidupan dan kemampuan sumber daya manusianya. Di Indonesia, masalah kualitas penduduk yang terjadi, antara lain, dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia, rendahnya taraf kesehatan sehingga kesemuanya itu pada akhirnya mengarah pada rendahnya pendapatan perkapita masyarakatnya.



Masalah Pendidikan
            Pendidikan merupakan salah satu indikator kualitas penduduk. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Secara umum, tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih tergolong relatif rendah. Akan tetapi, tingkat pendidikan masyarakat tersebut senantiasa diupayakan untuk selalu ditingkatkan dari tahun ke tahun. Hal-hal yang memengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di negara Indonesia, antara lain meliputi hal-hal berikut ini.

            Kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya pendidikan, sehingga mereka tidak perlu sekolah terlalu tinggi (khususnya untuk anak perempuan). Rendahnya penerimaan pendapatan perkapita, sehingga orang tua tidak mampu menyekolahkan anaknya lebih lanjut atau bahkan tidak disekolahkan sama sekali. Kurang memadainya sarana dan prasarana pendidikan, khususnya di pedesaan dan daerah-daerah terpencil. Keterbatasan anggaran dan kemampuan pemerintah dalam mengusahakan program pendidikan yang terjangkau masyarakat.

            Rendahnya tingkat pendidikan penduduk akan berdampak pada kemampuan penduduk tersebut dalam memahami dan menghadapi kemajuan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Penduduk yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah memahami dan beradaptasi dalam menghadapi perkembangan zaman, sehingga mereka akan lebih produktif dan inovatif.

Masalah Kesehatan
            Tingkat kesehatan merupakan salah satu indikator kualitas penduduk suatu negara. Dalam hal ini, tingkat kesehatan dapat diindikasikan dari angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, ketercukupan gizi makanan, dan usia harapan hidup. Rendahnya tingkat kesehatan masyarakat akan memunculkan serangkaian dampak yang berhubungan dengan kualitas sumber daya manusia. Generasi yang tidak ketercukupan gizi tentu akan memiliki kondisi fisik dan psikis yang kurang bila dibandingkan dengan generasi yang terpenuhi gizinya. Kondisi ini tentu sangat berpengaruh pada pola pikir, ketahanan belajar, dan kreatifitasnya.

Rendahnya Pendapatan Perkapita
            Pendapatan perkapita adalah banyaknya pendapatan kotor nasional dalam satu tahun dibagi jumlah penduduk. Pendapatan perkapita mencerminkan tingkat kemakmuran suatu negara. Pendapatan perkapita negara Indonesia masih tergolong rendah, data tahun 2002 menyebutkan pendapatan perkapita Indonesia mencapai 2.800 dollar Amerika Serikat. Di antara negara-negara anggota ASEAN saja, Indonesia menempati urutan keenam setelah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Keadaan ini menggambarkan bahwa tingkat kehidupan masyarakat Indonesia masih didominasi masyarakat miskin atau masyarakat prasejahtera dengan tingkat penghasilan yang relatif rendah. Kondisi semacam ini dapat disebabkan keadaan sumber daya alam yang tidak merata di tiap daerah, ataupun karena ketidakseimbangan sumber daya manusia yang ada di tiap daerah.

Rendahnya pendapatan perkapita akan berdampak pada kelangsungan pelaksanaan pembangunan suatu negara. Beberapa rencana pembangunan akan sulit diwujudkan karena pemerintah tidak memiliki anggaran yang cukup untuk membiayai pelaksanaan pembangunan. Akibatnya keadaan negara menjadi statis, tidak berkembang karena tidak mengalami kemajuan.

Komposisi penduduk sebagian besar berusia muda.
            Golongan usia muda adalah penduduk yang berusia 0-14. Kebutuhan penduduk usia muda yang harus disediakan oleh pemerintah yaitu sarana pendidikan dan kesehatan. Kebutuhan sarana pendidikan dan kesehatan yang disediakan pemerintah sering tidak seimbang dengan jumlah penduduk. Oleh karena itu pemerintah terus menggalakkan partisipasi pihak swasta agar bersedia membangun sekolah maupun rumah sakit.

SOLUSI MASALAH KEPENDUDUKAN
Penanggulangan masalah kependudukan dilakukan dengan cara :
a.      Mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan nasional, dengan cara memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui jalur pendidikan,
b.      Mengenalkan alat-alat kontrasepsi kepada pasangan usia subur, dan menepis anggapan yang salah tentang anak.
c.       Menetapkan Undang-Undang Perkawinan yang di dalamnya mengatur serta menetapkan tentang batas usia nikah.
d.      Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat.
e.       Menggalakkan program wajib belajar 9 tahun.
f.        Mendorong kesadaran masyarakat yang mampu atau badan-badan usaha untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak kurang mampu.
g.      Menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi, khususnya bagi siswa berprestasi yang kurang mampu.
h.      Membuka jalur-jalur pendidikan alternatif atau nonformal (seperti kursus-kursus keterampilan) sehingga dapat memperkaya kemampuan atau kualitas seseorang.
i.        Melaksanakan program transmigrasi.
j.        Melaksanakan program pemerataan pembangunan dengan cara mendistribusikan perusahaan atau industri di pinggir kota (dekat kawasan pedesaan) di pulau-pulau selain Pulau Jawa.
k.      Melengkapi sarana dan prasarana sosial masyarakat hingga ke pelosok desa, sehingga pelayanan kebutuhan sosial ekonomi masyarakat desa dapat dipenuhi sendiri dan dapat mencegah atau mengurangi arus urbanisasi.
l.        Meningkatkan produksi pangan.
m.   Memanfaatkan sumber daya alam sesuai kebutuhan dengan upaya pemulihannya.
n.      Mencari sumber makanan baru.
o.      Mengurangi jumlah pengangguran.
p.      Mencegah pencemaran lingkungan.
q.      Meningkatkan kesehatan lingkungan


BAB III
PENUTUP

            Dalam penutup ini kami menyimpulkan bahwa Manusia di dalam kehidupannya tidaklah cukup memperhatikan materi, energi dan informasi dalam kehidupannya yang modern arus uanglah yang lebih penting oleh karena itu, walaupun ekologi penting, ia bukanlah satu – satunya masukan untuk mengambil keputusan dalam permasalahan lingkungan hidup, melainkan hanyalah salah satu masukan saja. Masukan lainya ialah ekonomi dan juga teknologi, politik dan sosial budaya.Ekologi adalah salah satu komponen dalam sistem pengelolaan lingkungan hidup yang harus ditinjau bersama dengan komponen lain untuk mendapatkan keputusan yang berimbang.

            Pada dasarnya ekologi adalah ilmu dasar yang tidak mempraktekan sesuatu, ekologi adalah ilmu tempat mempertanyakan dan menyelidiki. Ekologi berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang relepan (sesuai) dengan kehidupan peradaban manusia.
           
             



DAFTAR PUSTAKA

·        Irawan, zoer’aini djamal. 1992. Prinsip – Prinsip Ekologi Dan Organisasi Ekosistem Komunitas Dan Lingkungan. Jakarta : PT Bumi Aksara
·        Jasin, maskoeri,dkk.2008.Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
·        http://id.wikipedia.org
·        http://www.gkps.or.id
·        Soemarwoto, otto.2001. Ekologi Lingkungan Hidup Dan Pembangunan. Jakarta : Djambatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar