BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur sepanjang sejarah.
Namun sejarah perkembangannya kurang begitu jelas. Catatan Hipocratus,
Aristoteles, dan filoisof lainnya merupakan naskah-naskah kuno yang berisi rujukan
tentang masalah-masalah Ekologi. Walaupun pada waktu itu belum diberikan nama
Ekologi.
Dimulai pada abad ke-16 dan ke-17 yang timbul dari natural historis dan
kemudian berkembang menjadi satu ilmu yang sistematik, analitik, dan obyektif
mengenai hubungan organisme dan lingkungan yaitu EKOLOGI. Nama tersebut baru
dikemukakan oleh seorang ahli Biologi Jerman yang bernama Earns Haeckel ( 1834
– 1919 ) pada tahun 1860.
Sekitar tahun 1900, ekologi diakui sebagai ilmu dan berkembang terus dengan
cepat. Apalagi disaat dunia sangat peka dengan masalah lingkungan dalam
mengadakan dan memelihara mutu peradaban manusia. Ekologi merupakan cabang ilmu
yang mendasarinya dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Pada dewasa ini semua orang semakin wajib mengetahui ekologi, sehingga ilmu
ini menjadi “ Bintang ” diantara cabang ilmu, dimana selama ini hanya menjadi
penunjang prinsip-prinsip ekologi dapat menerangkan dan memberikan ilham dalam
mencari jalan untuk mencapai kehidupan yang lebih layak. Tidak satu cabang ilmu
pun yang dapat mengabaikan Ekologi. Apalagi sejak timbulnya gerakan kesadaran
lingkungan diseluruh dunia mulai tahun 1968, dituntutnya kesadaran lingkungan
bagi setiap orang antara lain tentang penghematan sumber daya, penghematan
energi, masalah pencemaran udara, air, tanah dan sebagainya. Jelesnya, adanya
masalah globalisasi lingkungan akan mengakibatkan perhatian semakin mendalam
kepada ekologi.
B. RUMUSAN
MASLAH
- Pengertian Ekologi
- peranan manusia dalam ekosistem
- sumber daya alam dan pelestariannya
- sumber daya manusia dan masalah kependudukan
C. TUJUAN
Supaya lebih mengetahui tentang kehidupan manusia dan lingkungannya, serta
bisa memanfaatkan apa-apa yang ada dialam ini.
BAB II
EKOLOGI
A. PENGERTIAN
EKOLOGI
Ekologi
merupakan salah satu cabang biologi, yaitu ilmu pengetahuan tentang hubungan
antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor
lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mengatakan bahwa ekologi adalah
suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang dan
manusia dengan lingkungannya dimana mereka hidup, bagaimana kehidupannya dan
mengapa mereka ada disitu.
Ekologi berasal dari bahasa Yunani
yaitu’’OIKOS’’ ( rumah atau tempat hidup ) dan ‘’logos’’ yang berarti
ilmu.Secara harfiah ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau
kelompok organisme terhadap lingkungannya.Ekologi hanya mempelajari apa yang
ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan.Pada dasarnya
ekologi adalah ilmu dasar yang tidak mempraktekkan sesuatu.Ekologi adalah ilmu
tempat mempertanyakan dan menyelidiki.Ekologi berkaitan dengan berbagai ilmu
pengetahuan yang relevan dengan kehidupan (peradapan) manusia.
Ekologi diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup
maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya, definisi ini
pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel (zoologiwan Jerman, 1834
-1914).Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang banyak memanfaatkan informasi
dari berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti : kimia,fisika, geologi dan
klimatologi untuk pembahasannya.Penerapan ekologi di bidang pertanian dan
perkebunan di antaranya adalah penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian
populasi hama guna meningkatkan produktivitas.
Ilmu ekologi pada dasarnya
menjelaskan hubungan antara organisme-tumbuhan maupun hewan dengan
lingkungannya. Sifat setiap benda hidup dimengerti dari segi hubungannya. Bukan
hanya dengan alam secara fisik-termasuk tanah, air dan iklim – tetapi juga
dengan benda hidup lain dalam suatu pola ketergantungan yang dinamakan
ekosistem. Contoh ekosistem dari Sumatera adalah hutan tropis dataran rendah,
hutan mangrov, sungai, lahan basah gambut, dll.
Ekologi
berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya.
Pengamatan ini bertujuanuntuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam
hubungan timbal balik tersebut. Dalam studi ekologi digunakan metoda pemdekatan secara
menyeluruh pada komponen-komponen yang berkaitan dalam suatu sistem. Ruang
lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem.
Pembagian
ekologi
Ekologi
dapat dibagi menjadi :
1. Autekologi :
membahas pengkajian individu organisme atau individu spesies yang penekanannya
pada sejarah-sejarah hidup dn kelakuan dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungan.
2. Sinekologi :
membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme yang berasosiasi
bersama sebagai satuan.
B. PERANAN MANUSIA
DALAM EKOSISTEM
Manusia selalu berusaha mengubah
lingkungan untuk memperoleh keperluannya. Kadang – kadang dalam kegiatan
demikian manusia seolah – seolah mengganggu, dan bahkan dapat merusak komponen
– komponen biotik. Manusia adalah heterotrop dan phagotrop yang tumbuh dengan
subur dekat penghujung rantai – rantai makanan yang kompleks. Ketergantungannya
dari lingkunan alam tetap akan terjadi, tidak peduli bagaimanapun rumitnya
teknologi yang dimilikinya.
Kota – kota besar merupakan parasit
semata dalam biosfer. Makin besar kota itu makin banyak mereka meminta dari
daerah pinggiran disekitarnya dan makin besar bahaya serta kemungkinan dari
perusakan lingkungannya. Sedemikian jauh manusia dengan ilmu pengetahuan dan
teknologinya telah sibuk menaklukan alam sehingga kurang meperhatikan
kesejahteraan makhluk hidup lain sebagai penghuni dalam ekosistem ini.
Satu hal yang tak
dapat dilepaskan dari ekosistem adalah jumlah populasi manusia yang kian
meningkat dari waktu ke waktu akan dapat berakibat menurunkan nilai ekosistem
kita. Pemanfaatan berbagai sumber daya alam secara tak terkendali dapat membawa ekosistem
secara
Keseluruhan menjadi
tidak seimbang. Oleh sebab itu pengendalian jumlah populasi manusia perlu diatur
sedemikian rupa agar tak melampaui kemampuan alam untuk mendukungnya.
Di sini keanekaragaman hayati perlu menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam
memperbaiki kehidupan di muka bumi.
Hukum alam menyebutkan bahwa siapa
yang kuat, dialah yang akan menang. Dari segi jumlah
individu dan spesies, maka spesies yang memiliki lebih
banyak keturunan lebih kuat dari pada spesies yang sedikit keturunannya.
Spesies yang memiliki keturunan ’jarang’ akan memiliki peluang yang
kecil untuk dapat mengalahkan saingannya. Persaingan antar spesies akan
muncul manakala kedua populasi atau makhluk itu memperebutkan
kebutuhan yang sama. Yang dimaksudkan di sini antara lain
berupa kebutuhan makanan, tempat hidup, perlindungan akan
keselamatan diri dan kelompoknya atau pengaruh iklim/cuaca, pengaruh
radiasi matahari dan sebagainya.
Komponen ekosistem
yang berupa energi ini amat penting dalam memelihara
kelangsungan hidup komponen yang ada dalam ekosistem tersebut.
Dalam kajian ekosistem, komponen
ekosistem alam berlaku hukum alam juga. Hukum-hukum yang berkaitan dengan energi
bagi
makhluk hidup di antaranya adalah hukum termodinamika pertama, hukum
termodinamika kedua.
Hukum termodinamika pertama
menyatakan bahwa energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, energi
bersifat lestari, tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Cahaya matahari,
misalnya dapat diubah ke dalam bentuk energi lain yang bergantung pada
proses-proses yang terjadi. Misalnya energi matahari diubah menjadi energi
panas, energi matahari diubah menjadi energi kimia yang menghasilkan energi
potensial dalam makanan dan energi matahari diubah menjadi energi listrik bagi
penerangan yang dapat digunakan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Hukum termodinamika kedua menyatakan
bahwa setiap sistem akan selalu cenderung berubah dari keadaan yang teratur
menjadi keadaan yang tak teratur. Hal ini berarti setiap energi yang memasuki
jasad hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau energi yang dapat dilepaskan.
Dalam keadaan demikian ini maka kehidupan makhluk dapat dianggap sebagai pengubah
energi. Oleh karena makhluk hidup tersebut beraneka ragam, maka akan dijumpai
beragam strategi untuk mentransformasikan energi sebagai perwujudan dari hukum termodinamika
I.
Dalam sejarah kehidupan, manusia
sebagai makhluk yang pertama kali bersedia menerima amanah dari Tuhan untuk
mengelola alam semesta ini. Manusia selalu berusaha untuk dapat menguasai alam
semesta. Di sini manusia adalah makhluk yang paling berhak mengatur, menata,
dan memanfaatkan lingkungan sesuai dengan kebutuhannya, sedang makhluk lainnya
seringkali tidak diberi kesempatan mengatur alam semesta ini.
Berkat kemampuan dalam hal berpikir,
bernalar manusia dapat mengatur, memanfatkan sumber daya alam hayati maupun non
hayati untuk kebutuhan hidup dan kehidupannya. Cara memanfaatkan sumber daya
alam ini dilakukan lewat berbagai cara yang kesemuanya itu ditujukan untuk
kemakmuran hidup, kesejahteraan dan kelangsungan hidup manusia beserta anak
turunnya. Manusia dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam lewat
kemampuan intelektualnya, di samping ada kemanfaatannya bagi makhluk hidup
tetapi juga ada sisi negatif yang muncul. Efek yang selalu mengiringinya adalah
rusaknya sumber daya alam dan bahkan seringkali juga memusnahkan sumber daya
alam flora maupun fauna serta manusia itu sendiri.
Dalam penciptaan makhluk, Tuhan
Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan
dengan makhluk lainnya. Manusia dilengkapi dengan akal dan hati untuk
memecahkan persoalan yang dihadapinya, sedangkan makhluk lainnya tidak
dilengkapi akal pikiran. Manusia mampu memikirkan masa depan anak keturunannya,
oleh sebab itu manusia dapat membuat perencanaan yang lebih baik untuk
mempertahankan kehadirannya di muka bumi ini.
C. SUMBER DAYA ALAM
DAN PELESTARIANNYA
Sumber daya alam
dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap
memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidupnya. Dengan demikian sumber
daya alam memiliki peran ganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi
(resource based economy) dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan (life support system).
Hingga saat ini, sumber daya alam sangat berperan sebagai tulang punggung perekonomian
nasional, dan masih akan diandalkan dalam jangka menengah. Namun di
lain pihak, kebijakan ekonomi yang lebih berpihak pada pertumbuhan jangka pendek
telah memicu pola produksi dan konsumsi yang agresif, eksploitatif, dan ekspansif
sehingga daya dukung dan fungsi lingkungan hidupnya semakin menurun, bahkan
mengarah pada kondisi yang mengkhawatirkan.
Atas dasar fungsi ganda tersebut,
sumber daya alam senantiasa harus dikelola secara seimbang untuk menjamin keberlanjutan
pembangunan. Penerapan prinsip - prinsip pembangunan
yang berkelanjutan (sustainable development) di seluruh sektor dan wilayah
menjadi prasyarat utama untuk diinternalisasikan ke dalam kebijakan dan
peraturan perundangan, terutama dalam mendorong investasi pembangunan jangka menengah
(2004-2009). Prinsip-prinsip tersebut saling sinergis dan melengkapi dengan
pengembangan tata pemerintahan yang baik (good governance) yang mendasarkan pada asas
partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas yang mendorong upaya
perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.
PERMASALAHAN
Berbagai
permasalahan muncul dan memicu terjadinya kerusakan sumber daya alam dan
lingkungan hidup sehingga dikhawatirkan akan berdampak besar bagi kehidupan
makhluk di bumi, terutama manusia yang populasinya semakin besar.
Beberapa permasalahan pokok dapat
digambarkan berikut ini:
Terus menurunnya
kondisi hutan. Hutan merupakan salah satu sumber daya yang penting, tidak hanya
dalam menunjang perekonomian nasional tetapi juga dalam menjaga daya dukung
lingkungan terhadap keseimbangan ekosistem dunia. Provinsi NAD merupakan salah
satu daerah dengan luas hutan yang besar dibanding dengan provinsi lainnya di
Indonesia. Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) sebagian besar terletak di
Provinsi NAD yaitu seluas 625.000 Ha dari keseluruhan luas TNGL.
Kerusakan DAS (Daerah Aliran
Sungai). Praktik penebangan liar dan konversi lahan dampak yang luas, yaitu
kerusakan ekosistem dalam tatanan DAS. Kerusakan DAS tersebut juga dipacu oleh
pengelolaan DAS yang kurang terkoordinasi antara hulu dan hilir serta yang
masih lemah. Hal ini akan mengancam keseimbangan ekosistem secara luas, khususnya
cadangan dan pasokan air yang sangat dibutuhkan untuk irigasi, pertanian,
industri, dan konsumsi rumah tangga.
Habitat ekosistem pesisir dan laut
semakin rusak. Kerusakan habitat ekosistem di pesisir dan laut semakin
meningkat, khususnya di wilayah padat kegiatan seperti pantai utara dan timur
Provinsi NAD. Rusaknya habitat ekosistem pesisir seperti deforestasi hutan
mangrove telah mengakibatkan erosi pantai dan berkurangnya keanekaragaman
hayati (biodiversity). Erosi ini juga diperburuk oleh perencanaan tata ruang
dan pengembangan wilayah yang tepat. Beberapa kegiatan yang diduga sebagai
penyebab terjadinya erosi pantai, antara lain pengambilan pasir laut untuk
reklamasi pantai, pembangunan hotel, dan kegiatan- kegiatan lain yang bertujuan
untuk memanfaatkan pantai dan perairannya. Sementara itu, laju sedimentasi yang
merusak perairan pesisir juga terus meningkat.
Beberapa muara sungai mengalami
pendangkalan yang cepat, akibat tingginya laju sedimentasi yang disebabkan oleh
kegiatan di lahan atas yang tidak dilakukan dengan benar, bahkan mengabaikan
asas konservasi tanah. Di samping itu, tingkat pencemaran di beberapa kawasan
pesisir dan laut juga berada pada kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber
utama pencemaran pesisir dan laut terutama berasal dari darat, yaitu kegiatan
industri, rumah tangga, dan pertanian. Sumber pencemaran juga berasal dari
berbagai kegiatan di laut, dari kegiatan perhubungan laut dan kapal pengangkut
minyak serta kegiatan pertambangan. praktik-praktik penangkapan ikan yang
merusak dan ilegal (illegal fishing) serta penambangan terumbu karang masih
terjadi dimana-mana yang memperparah kondisi habitat ekosistem pesisir dan
laut.
D. SUMBER DAYA
MANUSIA
Sumber daya manusia, yang kemudian
disingkat SDM, merupakan potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk
mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang
mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam
menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan.
Dalam definisi yang lain, sumber
daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang
dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan
lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk
memenuhi kepuasannya.
Bicara mengenai sumber daya manusia,
maka terkait juga dengan perencanaan SDM, yaitu proses analisis dan
identifikasi tersedianya kebutuhan akan SDM sehingga organisasi dapat mencapai
tujuannya.
Ada
tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia, yaitu:
·
Kepentingan
Individu.
·
Kepentingan
Organisasi.
·
Kepentingan
Nasional.
Terdapat
beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sumber daya
manusia, yaitu:
·
Tujuan
Perencanaan
SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi
dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan
perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan
tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
·
Perencanaan
Organisasi
Perencanaan
Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan
perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi
secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia
(suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu
memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan
perencanaan karir.
Singkatnya,
perencanaan sumber daya manusia memberikan petunjuk masa depan, menentukan
dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan
pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana
suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan
yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.
Adapun
syarat-syarat perencanaan sumber daya manusia antara lain:
·
Harus
mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
·
Harus
mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
·
Harus
mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi
persediaan SDM.
·
Harus
mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
·
Mampu
memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
·
Mengetahui
secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.
Berikut
prosedur perencanaan sumber daya manusia :
·
Menetapkan
secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
·
Mengumpulkan
data dan informasi tentang SDM.
·
Mengelompokkan
data dan informasi serta menganalisisnya.
·
Menetapkan
beberapa alternative.
·
Memilih
yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.
·
Menginformasikan
rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.
Jika
perencanaan sumber daya manusia dilakukan dengan baik, maka akan diperoleh
keuntungan :
·
Manajemen
puncak memiliki pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM atau terhadap
keputusan-keputusan bisnisnya.
·
Biaya
SDM menjadi lebih kecil, karena manajemen dapat mengantisipasi
ketidakseimbangan sebelum terjadi hal-hal yang dibayangkan sebelumnya yang
lebih besar biayanya.
·
Tersedianya
lebih banyak waktu untuk menempatkan yang berbakat karena kebutuhan dapat
diantisipasi dan diketahui sebelum jumlah tenaga kerja yang sebenarnya
dibutuhkan.
·
Adanya
kesempatan yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan golongan minoritas
didalam rencana masa yang akan datang.
·
Pengembangan
para manajer dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
E. MASALAH
KEPENDUDUKAN
1. Pengertian
Penduduk
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua, yaitu:
•
Orang yang tinggal di daerah tersebut
•
Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah
tersebut.
Dengan kata lain orang yang mempunyai
surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi
memilih tinggal di daerah lain.Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan
manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Penduduk, dalam
pengertian luas diartikan sebagai kelompok organisme sejenis yang berkembang
biak dalam suatu daerah tertentu. Penduduk dalam arti luas itu sering diistilahkan
popuasi dan di sini dapat meliputi populasi hewan, tumbuhan dan juga manusia.
Dalam kesempatan ini penduduk digunakan dalam pengertian orang-orang yang
mendiami wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang
dalam wilayah tertentu pula.
2. Masalah
Kependudukan
a. Masalah Kependudukan Dunia
Pertumbuhan penduduk dunia
sangat cepat. Jumlah penduduk dunia dari 2 milyar jiwa (1930) menjadi 3 milyar
jiwa (1960), 4 milyar jiwa (1975), 6 milyar jiwa (2000) dan menjadi 6,8 milyar
jiwa pada saat ini. Dengan memperhatikan perkembangan penduduk ini, banyak para
ahli berpendapat bahwa batas maksimal jumlah penduduk yang dapat ditampung bumi
adalah 35 milyar, dan ini diduga dapat tercapai di abad kedua puluh satu.
Hal ini sangat memprihatinkan karena pertumbuhan penduduk akan berakibat pada banyak aspek kehidupan. Diantaranya: pendidikan, ketenagakerjaan, dan lingkungan hidup. Semakin banyak penghuni planet bumi, semakin banyak pula bahan makanan, air, energi, dan tempat tinggal yang dibutuhkan oleh manusia. Hal ini dapat menyebabkan jumlah sumber daya alam yang dieksploitasi meningkat tajam. Akibatnya, erosi tanah, polusi air, udara, dan tanah akan meningkat. Dengan demikian jelas bahwa yang terjadi adalah kapasitas produksi bahan makan merosot, masalah-masalah kesehatan semakin kompleks akibat dari polusi dan sanitasi yang buruk, berkurangnya habitat sehingga menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan menurunnya kualitas hidup manusia.
Lahan pemukiman di pedesaan semakin sempit. Lapangan pekerjaan berkurang, pelayanan pendidikan dan pelayanan umum kurang memadai, lahan pertanian pun sudah tidak subur lagi. Semua ini mendorong banyak orang untuk pindah ke kota. Bertambahnya penduduk di perkotaan sebagai akibat urbanisasi mengkibatkan memburuknya lingkungan hidup di daerah perkotaan sebagai akibat kepadatan penduduk. Kota, biasanya mempunyai pusat lembaga-lembaga pendidikan, menyediakan lapangan kerja baru, merangsang inovasi, merupakan pusat kebudayaan, dan menyediakan peluang ekonomi lebih besar. Akan tetapi penduduk kota sebenarnya merupakan pemakai sumber daya alam yang paling rakus. Walaupun perencanaannya sudah baik, namun perluasan kota sering mengorbankan lahan-lahan subur. Kota memerlukan air, energi, bahan pangan, dan bahan mentah dalam jumlah sangat besar. Kota juga menimbulkan polusi yang mengotori udara, air, dan tanah sampai jauh melewati batas.
Dikarenakan penduduk kota semakin padat, lapangan pekerjaan dan lembaga pendidikan menjadi penuh. Tidak semua penduduk dapat tertampung. Hal ini menyebabkan banyaknya pengangguran, yang akan mengakibatkan turunnya moral. Saat ini sudah terlihat banyaknya aksi kejahatan yang terjadi.
b. Masalah Kependudukan di
Indonesia
Indonesia
merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang besar (mencapai
218.868.791 berdasarkan sensus penduduk tahun 2005), maka tidak heran jika
Indonesia dianggap sebagai pasar yang menjanjikan bagi kalangan dunia usaha.
Sebenarnya, jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu modal dasar pembangunan.
Akan tetapi, hal tersebut dapat terjadi jika sumber daya manusia yang ada
merupakan sumber daya manusia yang berkualitas. Namun jika sumber daya manusia
yang berkualitas tersebut jumlahnya terbatas, maka banyaknya jumlah penduduk
merupakan kendala dalam melaksanakan pembangunan. Hal ini dikarenakan tingginya
tingkat ketergantungan dari manusia yang tidak produktif terhadap manusia yang
produktif.
Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia memiliki masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi. Masalah-masalah kependudukan di Indonesia yaitu:
Jumlah penduduk besar
Penduduk
dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan
karena menjadi subyek dan obyek pembangunan. Jumlah penduduk yang besar bermanfaat
dalam: Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam, Mempertahankan
keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain. Selain manfaat yang
diperoleh, ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar yaitu nomor 4 di
dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu: Pemerintah harus dapat
menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang
masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih
banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh.
Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini. Peran serta swasta yang telah dilakukan antara lain pembangunan pabrik/industri, sekolah swasta, rumah sakit swasta dan lain-lain.
Pertumbuhan penduduk cepat.
Secara
nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada
kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar
2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990
sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun. Penurunan
pertumbuhan penduduk ini tentunya cukup menggembirakan, hal ini didukung oleh
pelaksanaan program keluarga berencana di seluruh tanah air.
Persebaran penduduk tidak merata.
Persebaran
penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antar pulau, propinsi,
kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang
luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang
±60% penduduk Indonesia. Akibat dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan
pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan
permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum
dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian
besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian.
Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan
pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan Negara
Kualitas penduduk rendah.
Masalah
kependudukan Indonesia dalam hal kualitas adalah masalah kependudukan dalam hal
mutu kehidupan dan kemampuan sumber daya manusianya. Di Indonesia, masalah
kualitas penduduk yang terjadi, antara lain, dipengaruhi oleh masih rendahnya
tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia, rendahnya taraf kesehatan
sehingga kesemuanya itu pada akhirnya mengarah pada rendahnya pendapatan
perkapita masyarakatnya.
Masalah Pendidikan
Pendidikan
merupakan salah satu indikator kualitas penduduk. Semakin tinggi tingkat
pendidikan yang dicapai, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia
yang dimiliki. Secara umum, tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih
tergolong relatif rendah. Akan tetapi, tingkat pendidikan masyarakat tersebut
senantiasa diupayakan untuk selalu ditingkatkan dari tahun ke tahun. Hal-hal
yang memengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di negara Indonesia, antara lain
meliputi hal-hal berikut ini.
Kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya pendidikan, sehingga mereka tidak perlu sekolah terlalu tinggi (khususnya untuk anak perempuan). Rendahnya penerimaan pendapatan perkapita, sehingga orang tua tidak mampu menyekolahkan anaknya lebih lanjut atau bahkan tidak disekolahkan sama sekali. Kurang memadainya sarana dan prasarana pendidikan, khususnya di pedesaan dan daerah-daerah terpencil. Keterbatasan anggaran dan kemampuan pemerintah dalam mengusahakan program pendidikan yang terjangkau masyarakat.
Rendahnya tingkat pendidikan penduduk akan berdampak pada kemampuan penduduk tersebut dalam memahami dan menghadapi kemajuan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Penduduk yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah memahami dan beradaptasi dalam menghadapi perkembangan zaman, sehingga mereka akan lebih produktif dan inovatif.
Masalah Kesehatan
Tingkat
kesehatan merupakan salah satu indikator kualitas penduduk suatu negara. Dalam
hal ini, tingkat kesehatan dapat diindikasikan dari angka kematian bayi, angka
kematian ibu melahirkan, ketercukupan gizi makanan, dan usia harapan hidup.
Rendahnya tingkat kesehatan masyarakat akan memunculkan serangkaian dampak yang
berhubungan dengan kualitas sumber daya manusia. Generasi yang tidak
ketercukupan gizi tentu akan memiliki kondisi fisik dan psikis yang kurang bila
dibandingkan dengan generasi yang terpenuhi gizinya. Kondisi ini tentu sangat
berpengaruh pada pola pikir, ketahanan belajar, dan kreatifitasnya.
Rendahnya Pendapatan Perkapita
Pendapatan
perkapita adalah banyaknya pendapatan kotor nasional dalam satu tahun dibagi
jumlah penduduk. Pendapatan perkapita mencerminkan tingkat kemakmuran suatu
negara. Pendapatan perkapita negara Indonesia masih tergolong rendah, data
tahun 2002 menyebutkan pendapatan perkapita Indonesia mencapai 2.800 dollar
Amerika Serikat. Di antara negara-negara anggota ASEAN saja, Indonesia
menempati urutan keenam setelah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia,
Thailand, dan Filipina. Keadaan ini menggambarkan bahwa tingkat kehidupan
masyarakat Indonesia masih didominasi masyarakat miskin atau masyarakat
prasejahtera dengan tingkat penghasilan yang relatif rendah. Kondisi semacam
ini dapat disebabkan keadaan sumber daya alam yang tidak merata di tiap daerah,
ataupun karena ketidakseimbangan sumber daya manusia yang ada di tiap daerah.
Rendahnya pendapatan perkapita akan berdampak pada kelangsungan pelaksanaan pembangunan suatu negara. Beberapa rencana pembangunan akan sulit diwujudkan karena pemerintah tidak memiliki anggaran yang cukup untuk membiayai pelaksanaan pembangunan. Akibatnya keadaan negara menjadi statis, tidak berkembang karena tidak mengalami kemajuan.
Komposisi penduduk sebagian besar berusia
muda.
Golongan
usia muda adalah penduduk yang berusia 0-14. Kebutuhan penduduk usia muda yang
harus disediakan oleh pemerintah yaitu sarana pendidikan dan kesehatan.
Kebutuhan sarana pendidikan dan kesehatan yang disediakan pemerintah sering
tidak seimbang dengan jumlah penduduk. Oleh karena itu pemerintah terus
menggalakkan partisipasi pihak swasta agar bersedia membangun sekolah maupun
rumah sakit.
SOLUSI MASALAH KEPENDUDUKAN
Penanggulangan masalah kependudukan dilakukan dengan cara :
Penanggulangan masalah kependudukan dilakukan dengan cara :
a.
Mencanangkan
program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan nasional, dengan cara
memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui jalur pendidikan,
b.
Mengenalkan
alat-alat kontrasepsi kepada pasangan usia subur, dan menepis anggapan yang
salah tentang anak.
c.
Menetapkan
Undang-Undang Perkawinan yang di dalamnya mengatur serta menetapkan tentang
batas usia nikah.
d.
Mempermudah
dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, sehingga keinginan untuk
segera menikah dapat dihambat.
e.
Menggalakkan
program wajib belajar 9 tahun.
f.
Mendorong
kesadaran masyarakat yang mampu atau badan-badan usaha untuk menjadi orang tua
asuh bagi anak-anak kurang mampu.
g.
Menyediakan
beasiswa bagi siswa berprestasi, khususnya bagi siswa berprestasi yang kurang
mampu.
h.
Membuka
jalur-jalur pendidikan alternatif atau nonformal (seperti kursus-kursus
keterampilan) sehingga dapat memperkaya kemampuan atau kualitas seseorang.
i.
Melaksanakan
program transmigrasi.
j.
Melaksanakan
program pemerataan pembangunan dengan cara mendistribusikan perusahaan atau
industri di pinggir kota (dekat kawasan pedesaan) di pulau-pulau selain Pulau
Jawa.
k.
Melengkapi
sarana dan prasarana sosial masyarakat hingga ke pelosok desa, sehingga
pelayanan kebutuhan sosial ekonomi masyarakat desa dapat dipenuhi sendiri dan
dapat mencegah atau mengurangi arus urbanisasi.
l.
Meningkatkan
produksi pangan.
m.
Memanfaatkan
sumber daya alam sesuai kebutuhan dengan upaya pemulihannya.
n.
Mencari
sumber makanan baru.
o.
Mengurangi
jumlah pengangguran.
p.
Mencegah
pencemaran lingkungan.
q.
Meningkatkan
kesehatan lingkungan
BAB
III
PENUTUP
Dalam penutup ini kami menyimpulkan bahwa Manusia di
dalam kehidupannya tidaklah cukup memperhatikan materi, energi dan informasi
dalam kehidupannya yang modern arus uanglah yang lebih penting oleh karena itu,
walaupun ekologi penting, ia bukanlah satu – satunya masukan untuk mengambil
keputusan dalam permasalahan lingkungan hidup, melainkan hanyalah salah satu
masukan saja. Masukan lainya ialah ekonomi dan juga teknologi, politik dan
sosial budaya.Ekologi adalah salah satu komponen dalam sistem pengelolaan
lingkungan hidup yang harus ditinjau bersama dengan komponen lain untuk
mendapatkan keputusan yang berimbang.
Pada dasarnya ekologi adalah ilmu dasar yang tidak
mempraktekan sesuatu, ekologi adalah ilmu tempat mempertanyakan dan
menyelidiki. Ekologi berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang relepan
(sesuai) dengan kehidupan peradaban manusia.
DAFTAR PUSTAKA
·
Irawan, zoer’aini djamal. 1992.
Prinsip – Prinsip Ekologi Dan Organisasi Ekosistem Komunitas Dan Lingkungan.
Jakarta : PT Bumi Aksara
·
Jasin, maskoeri,dkk.2008.Ilmu
Alamiah Dasar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
·
Soemarwoto,
otto.2001. Ekologi Lingkungan Hidup Dan Pembangunan. Jakarta : Djambatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar