Menurut beberapa para ahli, ada beberapa fase atau periodisasi psikologi perkembangan individu, yaitu:
1. Periodisasi yang berdasar biologis.
Periodisasi atau pembagian masa-masa
perkembangan ini didasarkan kepada keadaan atau proses biologis tertentu.
Pembagian Aristoteles didasarkan atas gejala pertumbuhan jasmani yaitu
antara fase satu dan fase kedua dibatasi oleh pergantian gigi, antara fase
kedua dengan fase ketiga ditandai dengan mulai bekerjanya kelenjar kelengkapan
kelamin. Fase-fase tersebut yaitu a) Fase anak kecil : 0 – t th, b) Fase anak
sekolah: 7 – 14 th yaitu masa mulai bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin,
dan c) Fase remaja : 14 – 21 th
2. Periodisasi
yang berdasar psikologis.
Tokoh utama yang mendasarkan periodisasi ini kepada keadaan psikologis adalah Oswald Kroch. Beliau menjadikan masa-masa kegoncangan sebagai dasar pembagian masa-masa psikologi perkembangan, karena beliau yakin bahwa masa kegoncangan inilah yang merupakan keadaan psikologis yang khas dan dialami oleh setiap anak dalam masa perkembangannya. Fase-fase tersebut yaitu: a) Dari lahir sampai masa “trotz”( kegoncangan) pertama: kanak-kanak awal. b) Trotz pertama sampai trotz kedua : masa keserasia bersekolah. c) Trotz kedua sampai akhir remaja: masa kematangan
3. Periodisasi
yang berdasar didaktis.
Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini
seperti yang dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam “Developmental
Psycology to day”(1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam “Developmental
Psycology”(1980) tampak sudah lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai
dengan hakikat perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati
dengan pembagian periodisasinya.
Berikut periodisasi berdasarkan didaktis menurut
Elizabeth B. Hurlock :
a) Masa sebelum
lahir (pranatal): 9 bulan
b) Masa bayi baru
lahir (new born): 0-2 minggu
c) Masa bayi
(babyhood): 2 minggu- 2 th
d) Masa kanak-kanak awal
(early childhood):2-6 th
e) Masa
kanak-kanak akhir (later chilhood): 6-12 th
f) Masa
puber (puberty) 11/12 – 15/16 th
g) Masa remaja (
adolesence) : 15/16 – 21 th
h) Masa dewasa
awal (early adulthood) : 21-40 th
i)
Masa dewasa madya(middle adulthood): 40-60 th
j)
Masa usia lanjut (later adulthood) : 60-…..
Penjelasan dari beberapa periodisasi individu
tersebut dan Materi Psikologi
Perkembangan sebagian sudah saya paparkan
dipostingan yang lalu, dan saya tidak akan menguraikan lagi di sini, silakan
teman-teman membuka lagi postingan saya yang lalu (disini). Untuk masa-masa perkembangan individu yang
belum saya uraikan disini, akan saya uraikan lagi pada postingan selanjutnya.
Untuk update artikel belajar psikologi(klik disini).
B. Periodesasi Perkembangan Yang Berdasarkan Biologis.
Periodesasi berdasarkan biologis adalah
periodesasi yang pembahasannya berdasarkan pada kondisi atau proses pertumbuhan
biologis anak, karena pertumbuhan bilogis ikut berpengaruh terhadap
perkembangan kejiwaan seorang anak.[2]
Pembagian masa perkembangan menjadi
periode-periode tertentu, berdasarkan gejala berubahnya struktur fisik
seseorang. Dengan kalimat lain, periodesasi yang disusun berdasarkan proses
biologis tertentu.
Berdasarkan surah
Al-Mu’Minun ayat 12-14:
Artinya : “Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan
manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan
saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian
air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling
baik.” (Q.S. Al-Mu’Minun : 12-14)
Para ahli yang termasuk dalam kelompok ini
antara lain adalah sebagai berikut :
1. Kretschmer
Kretschmer membagi perkembangan anak menjadi 4
(empat) fase, yaitu sebagai berikut :
a. Fullungsperiode I
Yaitu pada umur 0;0 – 3;0. Pada masa ini dalam keadaan pendek,
gemuk, bersikap terbuka, mudah bergaul dan mudah didekati.
b. Strecungsperiode I
Yaitu pada umur 3;0 – 7;0. Kondisi badan anak nampak langsing,
sikap anak cenderung tertutup, sukar bergaul dan sulit didekati.
c. Fullungsperiode II
Yaitu pada umur 7;0 –13;0. Kondisi fisik anak
kembali menggemuk.
d. Strecungsperiode II
Yaitu pada umur 13;0 – 20;0. Pada saat ini kondisi fisik anak
kembali langsing.
2. Aristoteles
Aristoteles merumuskan perkembangan anak dengan 3 (tiga) fase
perkembangan yaitu sebagai berikut :
a. Fase I
Yaitu pada usia 0;0 –7;0 yang disebut masa anak kecil dan
kegiatan pada fase ini hanya bermain.
b. Fase II
Yaitu pada usia 7;0 –14;0 yang disebut masa anak atau masa
sekolah dimana kegiatan anak mulai belajar di sekolah dasar.
c. Fase III
Yaitu pada usia 14;0 – 21;0 yang disebut dengan masa remaja atau
pubertas, masa ini adalah masa peralihan dari anak menjadi dewasa.
Aristoteles menyebutkan pada periodesasi ini
disebut sebagai periodesasi yang berdasarkanpada biologis karena antara fase I
dengan fase ke II itu ditandai dengan adanya pergantian gigi, sedangkan antara
fase ke II dengan fase ke III ditandai dengan mulai bekerjanya organ
kelengkapan kelamin.
3. Sigmund Freued
Freued membagi perkembangan anak menjadi 6
(enam) fase perkembangan yaitu sebagai berikut :
a. Fase Oral
Yaitu pada usia 0;0 – 1;0. Pada fase ini, mulut merupakan
central pokok keaktifan yang dinamis.
b. Fase Anal
Yaitu pada usia 1;0 – 3;0 Pada fase ini, dorongan dan tahanan
berpusat pada alat pembuangan kotoran.
c. Fase Falis
Yaitu pada usia 3;0 – 5;0. Pada fase ini, alat-alat kelamin
merupakandaerah organ paling perasa.
d. Fase Latent
Yaitu pada usia 5;0 – 12/13;0 Pada fase ini, impuls-impuls
cenderung berdada pada kondisi tertekan.
e. Fase Pubertas
Yaitu pada usia12/13;0 – 20;0 Pada fase ini, impuls-impuls
kembali menonjol. Kegiatan ini jika dapat disublimasikan maka seorang anak akan
sampai pada fase kematangan.
f. Fase Genital
Yaitu pada usia 20 ke atas, Pada fase ini, seseorang telah
sampai pada fase dewasa.
4. Jesse Feiring Williams
Williams membagi perkembangan anak menjadi 4 (empat) masa
perkembangan yaitu sebagai berikut :
a. Masa Nursery dan kindergarten yaitu, pada usia
0;0 – 6;0
b. Masa cepat memperoleh kekuatan/tenaga, yaitu
pada usia 6;0 – 10;0
c. Masa cepat berkembangnya tubuh, yaitu pada
usia 10;0 – 14;0
d. Masa Adolesen yaitu pada usia 14;0 –19;0
adalah masa perubahan pola dan kepentingan kemampuan anak dengan cepat.
C. Periodesasi Perkembangan Yang Berdasarkan Didaktis
Periodesasi berdasarkan didaktis adalah
periodesasi yang pembahasannya berdasarkan pada segi keperluan/materi apa
kiranya yang tepat diberikan kepada anak didik pada masa-masa tertentu, serta
memikirkan tentang kemungkinan metode yang paling efektif untuk diterapkan di
dalam mengajar atau mendidik anak pada masa tertentu tersebut.
Para ahli yang termasuk dalam kelompok ini
antara lain adalah sebagai berikut :
1. Johann Amos Comenilus (Komensky)
Komensky membagi perkembangan anak menjadi 4
(empat) tahap, yaitu sebagai berikut :
a. Scola Materna (sekolah ibu)
Yaitu pada usia 0;0 – 6;0 Pada fase ini, anak
mengembangkan organ tubuh dan panca indra di bawah asuhan ibu (keluarga).
b. Scola Vermacula (sekolah bahasa ibu)
Yaitu pada usia 6;0 – 12;0 pada fase ini, anak mengembangkan
pikiran, ingatan, dan perasaannya di sekolah dengan menggunakan bahasa
daerah(bahasa ibu).
c. Scola Latina (sekolah bahasa latin)
Yaitu pada usia 12;0 – 18;0 pada fase ini, anak mengembangkan
potensinya terutama daya intelektualnya dengan bahasa asing.
d. Academia (akademi)
Academia (akademi) adalah media
pendidikan bagi anak usia 18;0 – 24;0.
2. Jean Jeaques Russeau
Didalam bukunya yang terkenal yaitu “Emile
eu du I’education” Jean Jeaques Russeau membagi tahapan perkembangan
anak antara lain sebagai berikut :
a. Pada usia 0;0 – 2;0 tahun adalah masa asuhan.
b. Pada usia 2;0 – 12;0 tahun adalah masa
pentingnya pendidikan jasmani dan alat-alat indera.
c. Pada usia 12;0 – 15;0 tahun adalah masa
perkembangan pikiran dan masa juga terbatas.
d. Pada usia 15;0 – 20;0 tahun adalah masa
pentingnya pendidikan serta pembentukan watak, kesusilaan juga pembinaan mental
agama.
3. Dr. Maria Montessori
Dr. Maria membagi perkembangan anak menjadi 4
(empat) tahap, yaitu sebagai berikut :
a. Pada usia 1;0 – 7;0 adalah masa penerimaan dan
pengaturan rangsangan dari dunia luar dari alat indera.
b. Pada usia 7;0 – 12;0 adalah masa dimana anak
sudah mulai memperhatikan masalah kesusilaan, mulai berfungsi perasaan ethisnya
yang bersumber dari kata-kata hatinya dan dia mulai tahu kebutuhan orang lain.
c. Pada usia 12;0 – 18;0 adalah masa penemuan
diri serta kepuasan terhadap masalah-masalah sosial.
d. Pada usia 18;0 – 24;0 adalah masa pendidikan
di perguruan tinggi, masa melatih anak akan realitas kepentingan dunia. Ia
harus mampu berfikir secara jernih, jauh dari perbuatan yang tercela.
4. Charles E. Skinner
Skinner membagi perkembangan anak menjadi
Prenatal Stages dan Postanal Stages dengan perincian sebagai berikut :
a. Prenatal Stages
1) Germinal : a fortnigh after consepsion (saat
perencanaan).
2) Embryo : Dari Consepsion sampai pada 6 bulan.
3) Fetus : Dari 6 bulan sampai ia lahir ke dunia.
b. Posnatal stage
1) Parturate : Pada saan ia lahir kedunia sampai
pada.
2) Neonate: 2 Bulan pertamasetelah anak lahir
kedunia.
3) Infant: 2 tahun pertama setelah anak lahir ke
dunia.
4) Preschool child : Pada usia 6;0 – 9;0 tahun.
5) Intermediate School : pada usia 9;0 –12;0
tahun.
6) Junior Hight School : Pada Usia 12;0 – 19;0
tahun
D. Periodesasi Perkembangan Yang Berdasarkan Psikologis
Pada pembagian ini para ahli membahas gejala
perkembangan jiwa anak, berorientasi dari sudut pandang psikologis, mereka
tidak lagi mendasarkan pada sudut pandang biologis ataupun didaktis. Sehingga
para ahli mengembalikan masalah kejiwaan dalam kedudukan yang murni.
Para ahli yang termasuk dalam kelompok ini
antara lain adalah sebagai berikut :
1. Oswald Kroh
Kroh berpendapat bahwa pada dasarnya
perkembangan jiwa anak berjalan secara evolutiv. Dan pada umumnya proses
tersebut pada waktu-waktu tertentu mangalami kegoncangan (aktivitas revolusi),
masa kegoncangan ini oleh Kroh disebut ‘Trotz Periode’,dan biasanya tiap anak
akan mengalaminya sebanyak dua kali, yakni trotz I sekitar usia 3/4 tahun.Trotz
II usia 12 tahun bagi putri dan usia 13 tahun bagi laki-laki.
Secara ringkas dapat digambarkan sebagai
berikut :
a. Dari lahir hingga trotz periode I disebut
sebagai masa anak awal (0;0 – 03;0/04;0).
b. Dari Trotz periode I hinga Trotz periode II
disebut masa keserasian bersekolah (03;0/04;0 – 12;0/13;0).
c. Dari trotz periode II hingga akhir masa remaja
disebut masa kematangan (12;0/13;0 – 21;0).
2. Charlotte Buhler
Charlotte membagi perkembangan anak menjadi 5
(lima) fase, yaitu :
a. Fase I (0;0 – 1;0), Pada fase ini perkembangan
sikap subyektif menuju obyektif.
b. Fase II (1;0 – 4;0), Pada fase ini makin
meluasnya hubungan pada benda-benda sekitarnya, atau mengenal dunia secara
subyektif.
c. Fase III (40 – 8;0), Pada fase ini individu
memasukkan dirinya kedalam masyarakat secara obyektif, adanya hubungan diri
dengan lingkungan sosial dan mulai menyadari akan kerja,tugas serta prestasi.
d. Fase IV (8;0 – 13;0), Pada fase ini mulai
munculnya minat ke dunia obyek sampai pada puncaknya, ia mulai memisahkan diri
dari orang lain dan sekitarnya secara sadar.
e. Fase V (13;0 – 9;0) Pada Fase ini, nulai
menemukan diri yakin shyntesa sikap subyektif dan obyektif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar